Tony_SAC

Design & Photography

Sumber Alam Laksana Legacy

AC Non Toilet _ AC Pagi

Sumber Alam LEGACY SR1

Executive Class

Sumber Alam Laksana Discovery

PATAS / Bisnis RS Non AC

Sumber Alam VOLVO B7R

Executive Class

Garuda Indonesia AirBus A330

International Flight

Lion Air Boeing 737-900ER

@Kualanamu Int Airport (KNO)

Senin, 25 Mei 2015

Air Terjun Sentul Paradise

Bagi Anda warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin berwisata alam tak perlu jauh-jauh untuk mendatangi tempat tersebut, di pinggir kota Jakarta bagian selatan tepat nya di daerah Sentul terdapat wisata alam yang masih alami yaitu berupa air terjun yang di kenal dengan nama Sentul Paradise dengan jarak sekitar 35-45 KM dari pusat kota Anda sudah bisa menikmati wisata alam pegunungan dan air terjun yang masih alami.
Akses menuju lokasi tersebut terbilang cukup menantang dan menguji skill driving Anda, kontur jalan yang menanjak dan turun serta kondisi jalan yang tidak rata ( berbatu , rusak, gelombang ) hampir di jumpai di sepanjang jalan menuju obyek wisata alam ini, disarankan untuk tidak menggunakan kendaraan kecil jenis sedan.Jalan yang sempit kanan kiri  bukit dan jurang menuntut konsentrasi selama mengendarai kendaraan Anda baik roda dua atau roda empat, namun jangan kaget setelah melewati itu semua Anda akan di suguhkan pemandangan yang indah hamparan bukit bukit yang masih alami dan terkadang ada kabut menambah asri dan sejuk kawasan wisata ini.
Di Sentul Paradise ini selain bisa menikmati air terjun, Anda juga bisa berenang atau sekedar bermain air. Di tempat ini pun telah tersedia banyak warung yang menjual berbagai macam makanan dan juga saung saung untuk tempat istiarahat yang tentunya dikenakan biaya sewa jika Anda menggunakannya.

Melihat lokasi nya yang saat ini aga susah di jangkau dan minim nya informasi tentang objek wisata ini diharapkan pengelola atau pemda setempat bisa lebih mempromosikan lokasi wisata ini, dan tentunya memperbaiki akses menuju lokasi terutama akses jalan yang saat ini jauh dari kata layak.




Sabtu, 23 Mei 2015

Winglet

Pernahkan Anda perhatikan ketika  naik pesawat terbang dan duduk di bagian tengah tepat nya di bagian sayap pesawat, jika diperhatikan ada bagian atau ujung sayap pesawat yang melengkung atau berbentuk sirip. Tahukah Anda apa kegunaannya, bagian tersebut biasa di sebut dengan Winglet atau Wingtip, fungsinya untuk memotong atau mengiris gaya hambat (drag) bagi pesawat terbang sehingga dapat menghemat bahan bakar.

Saat Pesawat take off atau lepas landas, udara yang mengalir pada permukaan atas sayap akan membentuk pusaran udara (vortex). Akibat bertemunya udara bertekanan tinggi darti bawah sayap dengan udara bertekanan rendah dari atas sayap maka terjadilah turbulensi di ujung sayap yang akan menghambat gerak laju pesawat akibat adanya gaya hambat bagi pesawat tersebut. Disinilah fungsi besar dari Winglet yang bekerja seperti pisau memotong atau mengiris gaya hambat tersebut sehingga pesawat bisa dengan cepat menerobos angkasa. Teknologi Winglet pada pesawat ini dapat menghemat bahan bakar 5 hingga 7 persen.

Bentuknya pun beragam ada yang seperti sirip ikan ada juga yang lengkungan di ujung sayap tergantung dari pabrikan atau merk pesawat terbang tersebut. Seeprti terlihat di bawah ini 

Wingtip digunakan pada Air Bus seri A320
 Raked Wingtip, winglet jenis ini merupakan perpanjangan sayap yang memiliki sudut sedikit lebih tinggi di ujung sayap. Winglet jenis ini biasanya diterapkan pada pesawat jenis Boeing 777, 747, 748 Intercontinental dan Boeing 787 Dreamliner

Winglet digunakan pada Boeing seri 737-900
Winglet digunakan pada boeing seri 737-800




Kamis, 21 Mei 2015

Kualanamu International Airport

Gedung Terminal

Kualanamu, sekilas mendengar kata kualanamu mungkin asing bagi kita, namun saat ini Kualanamu menjadi terkenal karena ada nya Bandara Internasional terbesar kedua setelah Soekarno Hatta. Bandara Kualanamu yang di bangun pada tahun 2006 ini telah melayani penerbangan kota Medan dan sekitarnya dan juga beberapa penerbangan domestik maupun international. 
Sebelum ada nya Bandara Kualanamu, kota Medan telah mempunyai bandara yang kita kenal dengan Polonia, namun seiring perkembangan waktu bandara Polonia dinilai tidak layak lagi melayani penerbangan/pendaratan pesawat khusus nya pesawat berbadan lebar karena letak nya yang berada di pusat kota Medan dan panjang landasan atau runway yang sangat terbatas.

Bandara Kualanamu terletak sekitar 39 Km dari kota Medan lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin Deli Serdang Sumtra Utara. Fasilitas bandara Kualanamu saat ini terbilang cukup lengkap dan memenuhi standart untuk bandara Internasional. 

Bus ALS
di Bandara Kualanamu ini terdapat Shutell Bus yang di layani oleh beberapa Operator bis yaitu DAMRI dan ALS yang siap mengantarkan Anda dari dan ke Kota Medan dan sekitarnya. Tidak hanya shuttel bis Jaringan KA ( Kereta Api ) pun di bangun untuk lebih memudahkan akses pengguna bandara yang bisa terbebas dari kemacetan, bahkan salah satu Airline/Maskapai pun telah menyediakan jasa reservasi ticket KA bandara. Taxi pun tersedia dan siap melayani selama 24 jam penuh, tak lupa fasilitas parkir bagi kendaraan penjemput atau pengantar pun tersedia luas.


Beberapa Maskapai domestik dan international telah menggunakan bandara ini dan melayani penumpang nya dengan berbagai rute ke seluruh Indonesia dalam mapun luar negeri baik pelosok maupun kota kota besar. Fasilitas yang disediakan bandara untuk melayani kebutuhan Maskapai pun terbilang lengkap mulai dari pelayanan bagasi, airbridge/ garbarata, parkir pesawat, fasilitas maintenance dan juga emergency  facility  dan juga semua kebutuhan maskapai maupun penumpang telah tersedia di bandara yang mulai beroperasi pada 27 Maret 2014 ini.

Bandara Internasional Kualanamu memiliki panjang landas pacu/ runway sepanjang 3,75 km yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747 & mempunyai 8 garbarata. Walaupun fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang AirBus A380. Bandara ini juga adalah bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati AirBus A380 selain Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai & Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
KA Bandara

http://beritadaerah.co.id/wp-content/uploads/2014/03/Bandara-Internasional-Kualanamu-smatra1.jpg
Stasiun Kualanamu

Lion Air Boarding
Garbarata

Gate Terminal

Gate Terminal

Counter Check In

Rabu, 20 Mei 2015

JAKARTA


Jakarta, sebagai ibu kota Negara Indonesia yang semakin berkembang dan semakin padat penduduknya, dan hal ini memberikan permasalahan tersendiri bagi Pemerintah DKI juga Warga DKI. Salah satunya adalah masalah transportasi yang selalu menjadi sorotan utama, setiap hari nya jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta selalu bertambah baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Hal ini di perparah lagi dengan enggannya warga Jakarta untuk menggunakan angkutan umum untuk rutinitas sehari-hari, banyak alasan yang dikemukakan mulai dari segi keamanan, kenyamanan, waktu dan beberapa alasan lainnya yang menjadikan angkutan umum bukan pilihan terbaik untuk beraktifitas.

Pemerintah DKI terus berupaya memecahkan masalah transportasi yang erat kaitannya dengan kemacetan. Untuk mengurangi kemacetan beberapa tahun lalu di luncurkan Angkutan Umum berupa bus atau yang kita kenal sekarang busway/transjakarta yang mempunyai jalur khusus. Busway yang menghubungkan beberapa lokasi di Jakarta di harapkan mampu menarik pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke busway, namun dalam pelaksanaannya masih jauh dari harapan masih banyak pengguna kendaraan pribadi (mobil & motor ) enggan beralih ke busway dengan alasan keamanan, kenyamanan dan waktu yang masih belum bisa di berikan oleh busway. Jalur-jalur koridor yang digunakan oleh busway pun tidak steril oleh kendaraan lain banyak yang menyerobot masuk ke dalam jalur busway yang akhirnya mengakibatkan terhambatnya lalu lintas. Memang disadari masalah disiplin tentang lalu lintas warga DKI sangat kurang dan ini menjadi PR tersendiri dan harus di selesaikan oleh Pemda DKI dengan dukungan para warga nya.

Selain busway/transjakarta pemeerintah juga memperbaikin jaringan transportasi lainnya seperti kereta api ( Commuter Line ) . Jaringan kereta api ini menghubungkan beberapa kota penyangga Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor. Pengguna jasa Comuter Line ini sudah menembus angka 200 juta tercatat, sebanyak 206.783.321 orang menggunakan jasa KA Commuter Jabodetabek ini selama 2014, perbaikan -perbaikan terus dilakukan pemerintah untuk lebih meningkatkakn pelayanan KA Comuter Line ini. Pemerintah juga sedang membangun jaringan Monorail di Jakarta dan beberapa jaringan jalan Non Tol ( Jalan Layang ) dan semua ini di lakukan dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas di DKI Jakarta.Untuk itu di perlukan dukungan semua pihak  untuk membuat Jakarta lebih baik lagi.